Kebahagiaan Pelatih Twente Tahan Imbang Man United di Old Trafford

DG – Liga Eropa – Meski sempat tertinggal lebih dulu, namun FC Twente berhasil menghindari kekalahan dari Manchester United pada pekan pertama Liga Eropa 2024/25, Kamis (26/9) dini hari WIB di Old Trafford.

Menghadapi Manchester United, FC Twente diatas kertas tak diunggulkan untuk bisa mencuri poin dari Setan Merah. Terlebih catatan pertemuan mereka melawan tim Inggris kurang mengkilap di kompetisi Eropa.

Gawang FC Twente yang dijaga oleh Lars Unnerstall pun bobol lebih dulu oleh Christian Eriksen pada menit ke-35. Setelahnya, Twente terus berada dibawah tekanan United yang ingin meciptakan gol kedua.

Namun, satu jam lebih laga berlangsung, FC Twente akhirnya bisa menyamakan kedudukan. Berawal dari solo-run Bart van Rooij, bola kemudian bisa dihalau oleh Manuel Ugarte dan halauannya itu mengarah pada Eriksen.

Namun, Eriksen tampak lengah yang membuat bola dalam pengusaannya itu bisa direbut oleh Sam Lammers. Pemain 27 tahun ini lalu menggiring bola ke kotak penalti United sebelum melepaskan tembakan kaki kiri yang tak bisa ditahan Andre Onana.

Baca Juga:

Pasca laga usai, pelatih Twente, Joseph Oosting mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya sepanjang pertandingan. Menurutnya, para pemain Twente telah menjalankan laga seusai rencana, walau dalam tekanan publik Old Trafford.

“Kami bermain dengan baik sebagai sebuah klub dan tim saat menghadapi Manchester United, yang mana hal ini bagus untuk sepak bola Belanda. Semua pemain bermain baik dan rencana permainan juga bagus. Sebelumnya, kamu ingin melihat hal-hal tertentu dalam pertahanan dan penyerangan dan kami melakukannya dengan sangat baik,” ujar Oosting dilansir situs resmi klub.

💯👊#FCTwente#MANTWE (1-1) pic.twitter.com/bkECAybdPp

— FC Twente (@fctwente) September 25, 2024

“Jika terlalu banyak menunggu, mereka terampil dalam sepak bola dan mendapatkan peluang. Jika membuat mereka berada di bawah tekanan tinggi, kamu juga bisa memaksa lawan melakukan kesalahan dan pada akhirnya hal itu akan semakin menjauhkan mereka dari gawang. Kemudian tentang koordinasi dan keberanian. Bukan hanya keberanian saat menguasai bola, tetapi juga dalam bertahan.

“Setelah jeda, kami mencoba untuk melompat dengan pemain belakang di sisi kanan, tetapi jika itu tidak berhasil, mereka pergi begitu cepat. Secara taktis, kami bermain dengan baik sepanjang pertandingan. Kecuali mungkin pada sepuluh menit terakhir ketika tertinggal lima gol dan empat gol sebelumnya. Kami melakukannya dengan baik.”

Selalu update berita bola terbaru seputar Sepakbola Eropa hanya di DG.com