DG – Berita Bola – Timnas Australia saat ini memang masih duduk di peringkat 26 dunia dalam urusan ranking FIFA per Desember 2024. Namun jika bicara soal siapa pemain penting dalam Negeri Kangguru, rasanya tak ada yang lebih mendunia dibandingkan Mark Viduka secara prestasi, reputasi maupun catatannya bersama negara maupun klub.
Australia memang tak menjadikan sepakbola sebagai salah satu olahraga yang difavoritkan. Bola kaki jauh tertinggal dibandingkan Australia Football, Netball, Rugby hingga Kriket. Hal itu mau tak mau membuat mereka kurang memiliki nama terkenal bagi negaranya. Namun bukan berarti catatan mereka boleh disepelekan.
Tim Kangguru memiliki catatan apik di sepakbola Oseania. Merereka kerap menjadi juara di ajang domestik. Namun lantaran terlalu over power dan sulit menembus Piala Dunia lantaran keok dari tim asal CONMEBOL, pada 2005 mereka pindah ke AFC dan mulai rutin mentas di Piala Dunia mulai 2006 hingga 2022 kemarin. Mereka juga sekali menang Piala Asia pada 2015 lalu.
Harry Kewell sent Australia into the FIFA World Cup Round of 16 on this day in 2006. #GoSocceroos pic.twitter.com/b6tB5Ifh63
— Subway Socceroos (@Socceroos) June 23, 2019
Australia saat ini tengah stabil di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dalam grup bersama Jepang, Arab Saudi, Indonesia, Bahrain dan China. Mereka di atas kertas, bersama Jepang, bisa melaju ke fase berikutnya. Namun jika bicara kualitas pemain tim besutan Tony Popovic, materi pemain yang ada sekarang tak ubahnya pemain kelas dua. Hampir tak ada nama top yang mentas di sana.
Baca Juga:
Hal ini berbading terbalik dengan Australia di medio 2000an. Ketika itu, nama-ama macam Mark Scwarzer, Tim Cahill, Lucas Neill, Marc Bresciano, Harry Kewell hingga Mark Viduka hadir dalam tim. Mayoritas dari mereka pernah mengepak karir di Premier League. Namun nama yang disebut terakhir membuat orang paham di Australia ada pemain sepakbola yang lumayan mentereng.
Sosok beradarah Kroasia lahir dan besar di Negeri Kangguru. Ia langsung menuju Eropa ketika habiskan masa mudanya di Melbourne Knight. Dinamo Zagreb menjadi destinasinya di pertengahan 90an. Ia mentas tiga musim di sana dan membaut tim berjaya di kancah domestik. Namun karir sang pemain lebih dikenal di Britania Raya setelahnya.

Viduka yang kerap dicap sebagai penyerang malas memulai karir di belahan Eropa lain ketika menjadi partner Henrik Larsson dengan mahar 5,3 juta Euro. Di musim perdananya, ia sukses menjadi top skor Scottish Premier League dengan torehan 25 gol di musim perdananya. Lagi dan lagi, Celtic bernasib sama seperti Zagreb yang lumayan mendominasi. Gelar Piala Liga sempat ia persembahkan dalam periode tersebut.
Hanya dua musim Viduka berada di Skotlandia. Ia kemudian menjadi bagian dari skuat Leeds United di bawah komando David O’Leary. Di sana, ia bertemu dengan kompatriotnya, Harry Kewell guna membentuk Aussie Connection di Elland Road pada awal millenium lalu.
Baca Juga:
Di Yorskhire, ia mampu menjadi penyerang klinis yang diandalkan entah ketika bola udara hadir atau bersua satu lawan satu dengan kiper lawan. Berbagai momen pernah dilaluinya. Ia sempat hantarkan tim melaju ke semifinal Liga Champions hingga menjadi saksi pahit terdegradasinya Leeds lantaran kebijakan transfer yang lumayan buruk.
Pasca terdegradasinya the Whites, ia merapat ke Middlesbrough dengan situasi yang kurang lebih sama. The Boro sempat dihantarkan ke final Piala UEFA 2006. Namun perlawanan mereka harus terhenti di tangan Sevilla yang baru saja menancapkan kukunya di Eropa kala itu. Ia juga sukses membantu timnya keluar dari zona degradasi melalui catatan gemilangnya.

Karir di Timnas pun lumayan menjadi highlight. Pada babak kualifikasi Piala Dunia 2006, Australia tengah dalam generasi emas lantaran kehadiran Cahill, Kewell, dan Viduka di lini depan. Di bawah Guss Hiddink, Australia sukses melesat ke Piala Dunia 2006 Jerman dan mereka lolos untuk kali pertama sejak 32 tahun lalu.
Tim Kangguru sukses dihantarkan hingga fase 16 besar. Setelahnya, catatan itu sukses menjadi gerbang pembuka mereka di kancah dunia. Australia lumayan rutin mentas di Piala Dunia hingga 2022 kemarin. VIduka memang tak memiliki caps sebanyak Scwarzer atau Cahill. Namun ia merupakan sosok berpengaruh di lini depan dengan catatan gol dan hantarannya ke Piala Dunia bagi negaranya.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di DG.com
DIGITAL778.COM
2025-01-02 03:11:22
#Obrolan #Vigo #Mark #Viduka #Bunga #Terakhir #dari #Sepakbola #Australia