DG – Liga Indonesia – PSSI telah mendepak Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia. Padahal menurut survei Football Institute, mayoritas suporter masih ingin memberinya kesempatan.
PSSI mengumumkan pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia pada Senin (6/1) kemarin. Salah satu alasannya karena ada dinamika di ruang ganti.
Sebelum Shin Tae-yong resmi dipecat, Football Institute lebih dulu melakukan survei kepada 1.200 responden dari 18 kota di seluruh Indonesia pada 27 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Responden yang dipilih berstatus suporter klub Liga Indonesia. Sebanyak 72 ,6 persen responden merupakan laki-laki.
Survei ini dilakukan untuk mengukur penilaian suporter terkait kinerja Shin Tae-yong. Momentumnya dianggap tepat karena Timnas Indonesia baru saja meraih hasil buruk pada Piala AFF 2024.
Sebanyak 46,8 persen responden mengaku kecewa dengan hasil Timnas Indonesia di Piala AFF 2024. Skuad Garuda gagal melaju ke semifinal usai kalah bersaing dengan Vietnam dan Filipina di grup B.
Lebih dari setengah responden juga menyayangkan keputusan Shin Tae-yong yang membawa skuad berusia di bawah 22 tahun. Mereka menilai harusnya ada lebih banyak pemain senior asal Liga 1 yang dilibatkan.
Meski kecewa, sebanyak 47 persen responden masih percaya dengan Shin Tae-yong dan meminta PSSI tetap memberinya kesempatan. Sementara 38,1 persen responden berharap evaluasi dan 14,9 persen responden meminta federasi memberikan peringatan keras.
Baca Juga:
Dari survei ini menjadi jelas bahwa sebagian besar suporter sepakbola nasional masih mendukung Shin Tae-yong. Apalagi Timnas Indonesia masih berjuang di Ronde Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun PSSI punya pemikiran lain. Federasi yang dipimpin Erick Thohir itu memilih mendepak Shin Tae-yong dan menggantikannya dengan Patrick Kluivert.
Founder Football Institute, Budi Setiawan, memberikan peringatan kepada Kluivert. Ia berharap pelatih asal Belanda tersebut harus bisa memberikan hasil bagus dalam waktu singkat untuk mendapat dukungan suporter.
“Patrick (Kluivert) harus tahu bahwa Indonesia ini adalah salah satu negara terbesar di dunia dengan pecinta sepakbola yang mungkin lebih hooligan dibanding negara Eropa. Dia sudah merasakan itu bahkan sebelum datang ke Indonesia,” kata Budi Setiawan.

“Itu harus menjadi awareness sendiri bagi Patrick dan staf kepelatihannya, bahwa menjadi pelatih tim nasional di Indonesia adalah pekerjaan terberat nomor dua setelah presiden Indonesia.”
Keputusan PSSI menunjuk Kluivert sebagai pengganti Shin Tae-yong memang diiringi keraguan. Hal itu tak lepas dari rekam jejak karier kepelatihannya yang tak terlalu mentereng.
Namun PSSI menilai Kluivert bisa menguasai ruang ganti karena Timnas Indonesia kini diperkuat banyak pemain keturunan Belanda. Hal itu tentu harus dibuktikan mantan pemain Barcelona tersebut.
“Tidak boleh banyak alasan, karena pemilihan dia sebagai pelatih Timnas Indonesia mempertimbangkan faktor kultur di mana pemain naturalisasi asal Belanda adalah mayoritas. Dia diharapkan menjadi figur penting di situ,” tutup Budi Setiawan.
Selalu update berita terbaru seputar Liga Indonesia hanya di DG.com
DIGITAL778.COM
2025-01-11 09:21:21
#Survei #Football #Institute #Suporter #Kecewa #Hasil #Piala #AFF #STY #Masih #Layak #Diberi #Kesempatan